42 Tahun Hidrocepalus, Kesembuhan Hanya Harapan

42 Tahun Hidrocepalus, Kesembuhan Hanya Harapan


Natsir hanya bisa terbaring menerimakedatangan kami ke rumahnya di Petang. Tanpa senyuman, tanpa pelukan untukkami. Ia hanya tetap terbaring dengan pandangan serius seperti bersiap akanserangan namun dengan kepasrahan. Kepalanya tidak pada ukurannya, apalagimelihat tubuhnya yang sangat kurus seperti anak SMP saja. Kami tidak bisamenaksir berapa berat kepalanya hingga ia sulit bangun. Yang kami lihaturat-urat biru di bagian depan kepala yang tertutup rambut. Banyak sekali.Seperti akar pohon kayu yang menjalar menopang bagian batang yang sudah puluhantahun berdiri. MasyaAllah,, apa mungkin urat-urat itu juga sedang memaksaNatsir untuk menahan rasa sakit yang teramat sangat?? Fisiknya sangat sakit,tapi bagaimana dengan batinnya?? Hidup sebagai seorang penderita Hidrocepalusselama 42 tahun. 42 tahun. Tanpa pengobatan yang berarti. Tanpa terpenuhinyapula kebutuhan sehari-hari yang memadai. Apa mungkin sakitnya lebih menjalardari urat-urat nadi itu??

Muhammad Natsir, atau mungkin lebihbaik ditambah dengan sapaan Bapak,, Bapak Natsir menderita penyakitHidrocepalus, yaitu kelainan abnormal otak denganbertambahnya cairan otak CCS ( Cairan Serebro Spinal ) sehingga tekanan dalamotak yg meningkat.Hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan antara produksi danpenyerapan kembali cairan tersebut. Hingga menginjak usianya yang ke 42tahun kini, penyakit itu masih dideritanya. Hanya ibunya saja yang masihmenemani dan merawatnya. Ayah yang sudah tiada membuat Bapak Natsir memilihikhlas dan semakin bersabar menahan kondisi ini. Untuk biaya kehidupan saja, Bapak Natsir dan Ibu menumpang dari keluarga yang lain, jadi tak pernah merekaberharap banyak untuk dapat benar-benar menyembuhkan Bapak Natsir. Sepertinyahanya mukjizat saja yang dapat mengubah kondisi ini. Masih ada Allah tumpuanharapan akan hidup dan mati hamba-hambaNya. Begitu pula harapan Pak Natsiruntuk hidupnya di saat ini.

Sampai kami pulang, pandangan Pak Natsirtetap sama. Entah apa yang ada dipikirannya tentang kami. Tidak banyak kamiberharap dapat melihat senyumnya. Kebahagiaan yang mungkin tidak pernah iarasakan secara utuh dengan kondisi ini berpuluh tahun. Semoga Pak Natsir tetapdiberi kesabaran yang banyak, rizki yang lapang, dan kemurahan hati menerimakondisi ini. Dan semoga kondisi ini segera membaik untuknya.
Andakah yang mampu mengembalikansenyum Pak Natsir dan keluarga?? Bagi dermawan yang ikhlas menitipkan sedikit rizki untuk beliau dan keluarga, dapat menghubungi kami:

Dompet Sosial Madani Bali CabangBadung
Jalan By Pass Ngurah Rai No. 888 Jimbaran
Telp. 0361-8229787 / 081236787510 (Abdul Rahman)



share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 23.04 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar