Back to Nature

Back to Nature

Perubahan adalah keniscayaan. Setiap hari yang bergulir ada perubahan yang terjadi dan kita diminta siap untuk menghadapinya. Bagian terpenting dari perubahan adalah cara menyikapinya. Pembaca yang dermawan, memahami atau melakukan perubahan memang bukan perkara mudah. Akan tetapi jika kita mengetahui latar belakang dan manfaatnya tentu mudah untuk memahaminya.
Seperti berobat ke dokter, hal itu sudah menjadi kebiasaan masyarakat umum. Mulai sakit flu sampai sakit jantung semua dirujuk ke dokter. Meski masih ada yang menggunakan obat tradisional tetapi jumlah mereka belum lebih banyak daripada yang pergi ke dokter. Kini ketika pengobatan herbal telah menyeruak ke dunia kedokteran, maka ada alternatif yang bisa dicoba. Ada paradigma yang patut diubah. Back to nature. Slogan yang diusung pengobatan herbal. Akan tetapi bagi kita orang muslim lebih tepat mengatakan bahwa itu back to Sunnah.
Ya, karena begitulah yang Rasulullah ajarkan. Berobat dengan bahan-bahan yang tersedia di alam, tanpa bahan kimia. Allah SWT menciptakan penyakit sekaligus menyediakan penawarnya. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda : “Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal: dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang ummatku dengan besi panas.” (Hadist Bukhari). Rasulullah SAW tidak meninggalkan satu kebaikanpun, kecuali telah beliau tunjukkan kepada umatnya. Dan tidak membiarkan satu kejelekanpun, kecuali telah beliau peringatkan dan beliau larang.
Termasuk dalam masalah ini, yaitu anjuran beliau kepada umat ini dengan sesuatu yang bisa menjaga kesehatan mereka dan mencegah hal-hal yang bisa menimbulkan penyakit pada badan dan ruh. Juga larangan beliau dari setiap yang membahayakan dan menghindari mudarat sebelum terjadi. Inilah yang dinamakan dengan thibbun nabawi al-wiqa’i (tindakan Nabi yang bersifat preventif), yang banyak terdapat dalam Sunnah dan bahkan dianjurkan oleh Al-Qur’an.
Pengobatan alternatif dengan mencontoh cara pengobatan ala Nabi Muhammad SAW yang biasa dikenal dengan thibbun nabawi, memang belum begitu dikenal masyarakat. Padahal pada wilayah lain, minat masyarakat kian besar terhadap model pengobatan alternatif, seperti terapi bekam, refleksi, iridology, sign of hand dan perobatan herbal. Sebenarnya, thibbun nabawi sudah lama diterapkan sejak zaman Rasulullah SAW sampai dengan era kekhalifahan Islam. Akan tetapi, setelah daulah Islamiyah runtuh dan digantikan oleh dominasi bangsa barat, ilmu thibbun nabawi seakan-akan hilang ditelan bumi dan digantikan oleh pengobatan konvensional ala Barat. Padahal, bagi umat Islam, thibbun nabawi adalah pengobatan yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan sesuai dengan hadits Rasulullah yang berbunyi, "Sebaik-baik pengobatan yang kalian lakukan adalah dengan Al hijamah (bekam)". 
( Ahmad Khanafi, S.TP. Direktur Pengembangan & Bisnis ) 





share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 19.26 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar