MARI BANTU BEDAH RUMAH ANAK YATIM PIATU BERKEBUTUHAN KHUSUS

MARI BANTU BEDAH RUMAH ANAK YATIM PIATU BERKEBUTUHAN KHUSUS

Sebuah cerita yang memilukan dari seorang anak yatim piatu yang berkebutuhan khusus bernama NIKMAT. Ia tinggal di dusun Lebah desa Pegayaman kab Buleleng.
Ketika Nikmat berusia 1.5 tahun, sang ibu yang bernama Rapiah menghadap sang Khalik selama-lamanya. Anak yang mestinya masih dalam dekapan kasih sayang seorang ibu itupun akhirnya diasuh oleh bibinya yang bernama Mukaramah. Hari demi hari dilalui dalam asuhan kasih sayang bibinya. Ketika usia Nikmat 5 tahun, sang ayah yang bernama Iridok menyusul ibunya ke alam baka, jadilah Nikmat kecil seorang yatim piatu.

Ketika berusia 6 tahun, sang bibi memasukkannya ke panti asuhan di Pegayaman. Rupanya ujian itu belum berhenti dari kehidupannya. Ketika kelas 4 SD Nikmat jatuh saat bermain. Malangnya kejadian itu menyebabkan saraf tulang belakangnya rusak. Akibatnya dia tidak mampu lagi berjalan normal. Pihak panti asuhan pun memulangkan Nikmat pada bibinya lagi.
Mulai saat itulah hingga sekarang yang usianya menginjak 17 tahun ia menjalani kehidupan sebagai seorang yang berkebutuhan khusus bersama bibinya yang begitu mulia dan setia merawatnya. Miris hatinya melihat bibinya peras keringat banting tulang demi dia. Akan tetapi apa hendak dikata, Jangankan membantu, berjalanpun dia harus dipapah orang lain. Hingga usia 60 tahun, bibinya rela tidak berkeluarga demi mencurahkan segala pikiran dan tenaga guna merawat keponakannya. Kerja keras dilakukan sehari-hari, dari buruh angkut batu dan pasir sampai memungut sisa-sisa panenan (Padi dan cengkeh) dijalani demi menyambung hidup bersama keponakannya.
Cuma satu hal yang merisaukan hati beliau, rumah tuanya semakin memprihatinkan. Dindingnya yang terbuat dari tanah liat banyak yang ambrol, juga atap sengnya yang bocor sana sini. Hatinya semakin miris jika hujan tiba. Terlebih jika itu terjadi pada malam hari. Tiada tempat dari rumahnya mungilnya yang tidak kejatuhan air hujan. Jadilah mereka berdua tidak bisa tidur hingga hujan reda. Satu doa yang selalu ia munajatkan kepada Allah SWT agar selalu sehat wal’afiat supaya bisa terus merawat keponakannya dan juga memperbaiki rumahnya yang jauh dari kata layak huni.
Wahai saudaraku yang budiman, sisihkanlah sebagaian harta kita guna mendukung program Bedah Rumah Saudara kita ini. “ SESUNGGUHNYA AKU ( NABI ) DAN PENYANTUN ANAK YATIM, DISURGA KEDUDUKANNNYA DEKAT, BAGAI JARI TELUNJUK DAN JARI TENGAH. (HR. BUKHORI ) —

Rekening Donasi :
BRI : 0572-01000-246-300
BMI : 751-000-1215
BSM: 085-0008-783
BCA : 049-1616-171
BNI Syariah: 022-6075-639
an. Yayasan Dompet Sosial Madani Bali
Konfirmasi via 087861541173 atau inbox FB DSM Bali.
semoga langkah kita dumudahkan dalam kebaikan untuk Bersama Peduli Sesama :)


share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 20.07 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar